Digitalisas Dalam Wirausaha
Bayangkan jika Anda menggunakan teknologi yang
sangat murah, apakah bisnis Anda dapat menjangkau ribuan dan ratusan miliar
pelanggan potensial hampir setiap saat, hampir kapan saja, di mana saja di
dunia. Bayangkan Anda dapat membuat produk dan layanan baru di perangkat
pribadi Anda dan kemudian dengan cepat mengirimkannya ke dunia. Bayangkan Anda
dapat memilih berbagai cara untuk menghasilkan pendapatan bagi bisnis Anda
melalui iklan, langganan, penjualan, dan bahkan donasi dan crowdfunding.
Inilah dunia kewirausahaan digital (digital
entrepreneurship), yaitu kewirausahaan digital yang dipengaruhi atau
dimanfaatkan oleh transformasi digital di perusahaan dan masyarakat. Prinsip
dasar kewirausahaan masih berlaku dan dapat diterapkan dalam dunia kewirausahaan
digital, seperti: menumbuhkan pola pikir kewirausahaan, mengidentifikasi
peluang yang baik, memahami pelanggan, memenuhi persyaratan hukum, dan bekerja
keras untuk menggalang dana. Dari sisi wirausaha digital, perubahan mendasar
terletak pada upaya berpartisipasi aktif dalam kegiatan bisnis dan menjalin
koneksi dengan komunitas literasi digital.
Kewirausahaan digital menjadi tren di kalangan
milenial yang ingin mencapai kemandirian finansial. Peluang untuk menjadi
wirausaha digital pun terbuka luas dan semakin berkempang. Kewirausahan digital
merupakan perantara yang bergerak dalam kegiatan komersial atau sosial
pemerintah dan industri yang menggunakan teknologi digital. Menariknya, para
pebisnis milenial di perguruan tinggi memiliki peluang untuk memiliki semua
karakteristik wirausaha digital, dan mereka harus didorong untuk secara
inovatif mengembangkan bisnis digital dari segi produk, distribusi, dan tempat
kerja berbasis internet guna menemukan pangsa pasar dan peluang pasar yang
spesifik. (Sussan and Acs ,2017)
Banyak wirausaha digital yang berada di
perguruan tinggi dan memiliki potensi perkembangan yang besar, misalnya mereka
tidak dianggap sebagai pesaing dan dapat menganalisis informasi persaingan
untuk menemukan ceruk pasar. Bagi pemerintah, perguruan tinggi dan industri,
keberadaan wirausaha digital tentunya memiliki potensi yang besar. Tentu, peran
pemerintah dalam merumuskan regulasi yang mendorong berdirinya 1.000 start up
per tahun lebih dari sekadar regulasi. Namun, pemerintah juga perlu menjadi
mediator pendidikan tinggi dan kerjasama industri. Perguruan tinggi dan
universitas satu pihak memiliki potensi untuk penelitian dan pengembangan
inovasi, tetapi mereka kekurangan sumber daya untuk mendukung potensi ini.
Industri khususnya memiliki sumber daya keuangan, tetapi lemah dalam melakukan
penelitian dan inovasi teknologi. Peran pemerintah sebagai mediator mencari
kedua pihak berpotensi melahirkan wirausaha digital.
Kewirausahaan digital sangat penting, karena pengelolaan kewirausahaan menjadi sangat berat jika teknologi tidak digunakan, apalagi di era revolusi industri 4.0 ini. Di era digital saat ini, ada beberapa hal yang dapat meminimalisir hambatan bagi para wirausaha, sehingga menjadikan wirausaha lebih cepat, terjangkau, dan mudah, bahkan menciptakan banyak peluang kerjasama, serta menjadikan usaha tersebut lebih efektif.
Jika kita sudah mulai menciptakan wirausaha
digital, maka kita harus mempertimbangkan kapabilitas atau skill yang
dibutuhkan untuk bisa menangkap peluang wirausaha digital. Ketika berbicara
tentang tujuan keuangan, kita harus tahu bagaimana pelanggan selalu berbelanja
di tempat kita.Misalnya ketika kita membuka toko untuk pertama kalinya, kita
harus memperhatikan cara memperbanyak pelanggan.Salah satunya adalah dengan menyebarkan
informasi tentang produk yang kita jual. dan kepada 20 pembeli pertama
menawarkan diskon 1 banding 1. Tujuan keuangan ini terkait dengan pelanggan
baru dan yang sudah ada yang selalu membeli produk di lokasi kami. Di sisi
lain, penghematan dibutuhkan, seperti penghematan biaya dan aset produktif.
Capai tujuan finansial ini. Pelanggan harus puas dengan layanan kami, dan untuk
memuaskan pelanggan, kami harus meningkatkan proses internal. Dalam mengerjakan
proses internal tersebut menjadi sempurna kita harus mengetahui sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk bisa melaksanakan SOP yang ingin dilaksanakan.
Proses pengembangan kewirausahaan digital
dimulai dari tahap start up Yang mengembangkan ide awal untuk mendapatkan hasil
kerja kerasnya. Ada tiga Tahap pengembangan bisnis digital, tahap konsepsi, dan
selanjutnya Kembangkan start-up dan kemudian lakukan manajemen bisnis. Inti
dari Kewirausahaan digital adalah pendiri perusahaan itu sendiri. Karena itu
penting untuk membangun tim Pendiri perusahaan menjalankan bisnis dengan mantap
dan melakukan uji coba tipikal secara bertahap (coba-coba) Dini. Hal penting
lainnya adalah jaringan pedagang dan modal sosial.
Platform Digital, Platform merupakan ruang
digital yang menyediakan peluang usaha saling berhubungan baik antara pebisnis
maupun dengan pelanggan (Hsieh and Wu, 2018). Platform dapat dibagi kepada tiga
yaitu paltform inovasi sebagaimana yang ditawarkan oleg Google, platform
transaksi, seperti retail atau permintaan pelayanan online, serta platform integrasi
yaitu gabungan platform inovasi dan transaksi.
Dalam beberapa tahun ke depan, bisnis belanja
online diharapkan terus tumbuh subur di Indonesia. Menurut riset Bain &
Company dan Facebook 2020, pasar belanja online Indonesia diperkirakan tumbuh
3,7 kali lipat pada 2025, mencapai 48,3 miliar dolar AS, dibandingkan dengan
13,1 miliar dolar AS pada 2017. Perusahaan riset tersebut mengungkapkan banyak
faktor yang menjadi pendorong tumbuhnya belanja online, pertama-tama daya beli
masyarakat semakin meningkat, terutama di kalangan kelas menengah. Studi
tersebut menunjukkan bahwa jumlah konsumen digital di Indonesia meningkat dari
64 juta pada 2017 (sekitar 34% dari total populasi) menjadi 102 juta (53% dari
total populasi). Faktor kedua adalah penggunaan akses Internet juga terus
berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini di Indonesia, kewirausahaan
digital membuat tingkat kunjungan pengguna internet sekitar 70%.
Riset perusahaan menunjukkan bahwa dari 2015
hingga 2017, jumlah pengguna internet meningkat rata-rata 19% per tahun.
Sekitar 279 juta orang mengakses Internet setiap hari. Selain itu, faktor
ketiga, penetrasi belanja online tidak hanya ditargetkan di kota-kota besar,
tetapi juga menargetkan kota-kota kecil. Orang beranggapan bahwa menggunakan
pembayaran digital dapat memudahkan orang untuk berbelanja secara online. Studi
tersebut memprediksikan pada tahun 2020, penggunaan pembayaran digital di Asia
Tenggara akan mencapai 30 miliar dolar AS. Dalam 5 tahun terakhir, konsumen
digital di kawasan (khususnya Indonesia) semakin banyak membeli berbagai
barang, mulai dari pakaian, handphone, aksesoris, tiket, musik hingga game
digital.
Oleh karena itu, menggunakan platform
e-commerce akan dapat menstabilkan harga dan memperpendek jarak antara produsen
dan konsumen tanpa harus melalui rantai distribusi yang panjang. Jika demikian,
masa depan pelaku wirausaha dapat terus bertransformasi melalui transaksi
berbasis digital, maka secara tidak langsung dapat mengembangkan usahanya serta
meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Terakhir, membangun kewirausahaan
digital diyakini akan mendorong banyak usaha usaha mikro untuk go digital.
Dengan cara demikian dapat menarik banyak kegiatan ekonomi, dan pada akhirnya
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
terus posting artikel menarik lainnya.
ReplyDelete