Peran Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Sosial Budaya

         Apa itu Era Revolusi Industri 4.0? Secara garis besar, Revolusi Industri 4.0 adalah perubahan corak social masyarakat  di berbagai bidang kehidupan seperti manufaktur, teknologi dan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan yang terjadi memiliki dampak terhadap kondisi sosial, ekonomi, serta budaya. Revolusi Industri 4.0 akan merambah ke segala aspek. Peran teknologi turut andil dalam ini, seperti di dalam pekerjaan membuat  pekerjaan lebih mudah dan efisien. Hal tersebut tentu sangat menguntungkan khususnya bidang ekonomi. Namun, dengan adanya perkembangan teknologi dapat mengambil alih kehidupan manusia sehingga menimbulkan  kekacauan dalam tatanan masyarakat. Sebagai contoh, hilangnya lapangan pekerjaan dikarenakan kemungkinan akan di gantikanya oleh teknologi dan robot.

https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-orang-relaksasi-laptop-4050287/

        Berbicara tentang Revolusi Industri 4.0 peran mahasiswa sangat dibutuhkan, Bung Karno pernah berkata 

“ Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat merubah dunia" 

Oleh sebab itu, peran mahasiswa sangat penting di Era Revolusi 4.0 ini. Situasi saat inilah menuntut mahasiswa berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi terutama kelas menengah kebawah. Kreativitas dan kontribusi generasi milenial dalam dunia pendidikan dan sosial budaya menjadi hal yang sangat krusial atau penting. Sebab mereka adalah generasi yang akan mewarisi bangsa ini dengan mengoptimalkan peran pemuda demi kemajuan bangsa di era persaingan global yang semakin memanas.

        Peran perguruan tinggi sangat berperan dalam membekali mahasiswanya dengan berbagai softkill yang dapat mengembangkan potensi serta kreativitas dan juga inovasi. Terdapat beberapa softkill yang sangat penting untuk diasah dan dimiliki oleh mahasiswa di era revolusi industry 4.0, yaitu : kemampuan dalam Bahasa asing, kemampuan dalam memecahkan masalah, public speaking, kemampuan dalam berkomunikasi, kemampuan untuk berpikir kritis, serta kepemimpinan. Sehingga ketika lulus para mahasiswa dapat bersaing serta dapat mebuka lapangan baru. Mahasiswa harus mengembangkan potensinya semaksimal mungkin selama kuliah, tidak hanya dibidang akademik namun kreativitas dan inovasi.

Mahasiswa sebagai pilar dari kaum muda sekaligus generasi pencetus harus menaruh perhatian lebih terhadap kondisi saat ini. Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dengan memperkaya literasi dan melakukan penelitian mengenai hal hal yang belum diketahui agar diinovasi dan kreativitas dapat tercipta. Seorang mahasiswa mutlak menjadi pembelajar sepanjang hayat yang artinya peka terhadap hal baru dan selalu mengasah keterampilannya sesuai dengan kebutuhan saat ini. Mahasiswa harus mengembangkan pola pikir kritis dan tak mudah terguru dalam pengaruh negative. Sebagai mahasiswa yang sadar akan teknologi digital, sebaiknya memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai seberapa penting dan seberapa besar manfaat dari  perkembangan teknologi yang terjadi saat ini.

 Peran mahasiswa pada Era Revolusi Industri 4.0 dalam sosial budaya diantaranya mendirikan lembaga swadaya masyarakat. Sekarang banyak mahasiswa yang jadi aktivis, ikut lembaga swadaya masyarakat dan lembaga pemberdayaan lainnya yang berdampak pada masyarakat.

Apa itu lembaga swadaya masyarakat? Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Tapi karena kita saat ini di era revolusi industry 4.0 yang semuanya serba ada kemajuan teknologi, pemberdayaan juga sudah mulai di upgrade dan lebih dikenal masyarakat luas. Mahasiswa bukan hanya sosialisasi  dan  membuat pelatihan ke berbagai pelosok daerah dan melakukan edukasi ke masyarakat terutama  ke masyarakat tradisional yang masih awam terhadap perkembangan teknologi yang sudah canggih. Para mahsiswa juga menyebarkan lewat internet jadi masyarakat yang sudah awam oleh teknologi juga lebih mudah mengakses informasi yang mereka sosialisasikan.

Sekarang LSM tidak hanya bergerak dari satu daerah ke daerah lainnya, mereka juga ada akun yang bergerak di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube. Mahasiswa sudah menggunakan perkembangan globalisasi untuk memperluas exposure dan pengaruh kelompoknya. Seperti dikampus adanya PKM yang menjadi wadah  yang memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya ke masyarakat luas. Organisa – organisasi tersebut biasanya memiliki platform tersendiri yang dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menyebar luaskan informasi.

Revolusi Industri 4.0 inipun memiliki kelebihan tuk menjadi lompatan besar dibidang teknologi informasi dan komunikasi yang dimana era ini bias dimanfatkan sepenuhnya. Tidak hanya dalam produksi, melainkan juga diseluruh rantai nilai industry sehingga melahirkan model bisnis baru dengan berbabasis digital. Contohnya, Online shop.

Hal ini mendorong setiap kegiatan atau aktivitas dengan sitem otomatis dengan teknologi internet yang tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan tranfortasi. Inilah mengapa mahasiswa mengadakan sosialisasi ke pelosok daerah dan masyarakat tradisional supaya masyarakat yang masih awam terhadap internet bisa lebih paham dalam memakai internet dengan baik dan bijak. 

Hal tersebut membuka peluang yang sangat besar, terutama pada lapangan pekerjaan. Dengan adanya terobosan teknologi baru terutama pada lima teknologi utama yang menompang pembangunan sistem industri ini, yaitu Internet of Things, Artifical Intelegence, Human-Machine Interface, teknologi robotic dan sensor, serta teknologi 3D Printing yang tentunya menimbulkan banyaknya potensi pekerjaan baru dalam jumlah besar. Peluang lainnya adalah ketermudahan manusia dalam mengakses teknologi informasi kemanapun. Sehingga setiap orang diberbagai dunia dapat berkomunikasi dan terhubung melalui jejaring sosial dengan adanya internet.

Sebagai mahasiswa sudah sewajarnya dapat melihat peluang besar dalam menghadapi era industri 4.0 ini. Dapat disadari masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan keberadaan teknologi di sekitarnya, smartphone, gadget, internet, sudah menjadi makanan sehari-hari mereka, hal ini dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di era industri 4.0. Dengan sedikit kejelian melihat hal yang dibutuhkan masyarakat saat ini dapat membuka peluang yang sangat menjanjikan. Ini menjadi tantangan besar  bagi mahsiswa, dunia menanti ide-ide kreatif yang dapat mengubah kebiasaan orang-orang saat ini. Mahasiswa harus mengembangkan pola pikir kritis dan tak mudah tergerus dalam pengaruh negative dari dampak era revolusi industri 4.0 ini. Mahasiswa juga harus mengasah berbagai softkill yang dapat mengembangkan potensi serta kreativitas dan juga inovasi. Mahasiswa tidak dapat hanya mengandalkan ilmu yang di peroleh di kampus. Namun juga harus menggali dan mempelajari kompetinsi lainnya yang dapat meningkatkan kreativitas mereka. Terdapat beberapa softkill yang sangat penting untuk diasah dan dimiliki oleh mahasiswa di era revolusi industry 4.0. Seperti memperkaya literasi, public speaking, kemampuan memecahkan masalah, kepemimpinan dan lainnya.